Kejadian Dramatis Dua buah Kapal Dilanda Badai pada Sebuah Kanvas

 Kejadian Dramatis Dua Buah Kapal Dilanda Badai Pada Sebuah Kanvas





- Konteks -
Pelukis                      : Raden Saleh
Tahun Karya             : 1837
Judul                         : "Kapal Dilanda Badai"
Media                       : Cat minyak dan kanvas


- Deskripsi -
    Sebuah karya seni berjudul "Kapal Dilanda Badai" karya pelukis maestro Raden Saleh merupakan seni lukis yang beraliran Romantisme. Dalam aliran ini, pelukis cenderung mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional dan imajiner. Namun para seniman Romantisme sering juga membuat karya berdasarkan kenyataan.

    Dalam lukisan "Kapal Dilanda Belanda" karya Raden Saleh ini, dapat dilihat Raden Saleh melukiskan kejadian yang dramatis berupa perjuangan dua buah kapal dalam hempasan badai ditengah lautan. Kegelapan awan yang tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang dahsyat menghancurkan salah satu kapal di bagian bawah kanan lukisan, sedangkan kapal lainnya berada pada kejauhan di sebelah kiri. Sinar matahari yang memantul ke arah gulungan ombak membuat ombak-ombak tersebut terlihat semakin tinggi dan dahsyat. Suasana pada lukisan juga terlihat sangat mencekam dengan adanya awan gelap yang tebal dan gulungon ombak-ombak yang dahsyat. Dari sudut kiri atas lukisan, secercah sinar matahari tampak memantul ke gulungan ombak menambah kesan dramatis.


- Penilaian -
    Emosi dan perasaan yang ada dalam lukisan beraliran Romantisme ini tersampaikan dengan sangat baik oleh Raden Saleh. Perpaduan warna-warna yang banyak dengan memadukan warna gelap dan juga terang sehingga kesan dramatis lebih terangkat dan terlihat jelas. Percikan - percikan cat putih pada ombak dan bentuk air yang terkesan memasuki kapal yang hancur membuat lukisan ini terlihat sangat nyata. Seperti kebanyakan lukisan Raden Saleh yang indah juga realistis untuk dilihat dan memiliki makna menarik yaitu tentang cerita kehidupan manusia.


- Kritik dan Saran -
    Terlihat dalam lukisan bagian yang terdapat unsur kurang realistis, dapat dilihat pada bagian kanan bawah lukisan penggambaran batu karang terlihat tidak terlalu detail dan seakan terdapat sebuah mata berwarna putih pada batu karang tersebut sehingga terkesan mengganggu pemandangan pada lukisan. Sebaiknya penggambaran pada batu karang dibuat lebih realistis dan sebuah mata berwarna putih itu tidak ada, maka lukisan karya Raden Saleh ini akan terlihat semakin indah. Lukisan ini juga akan terlihat lebih indah jika kapal pada bagian kiri lukisan dilukis dengan memadukan warna yang sedikit lebih terang agar kapal terlihat lebih nyata.

Lokasi: 236M+M9 Lianchengzhen, Guangnan County, Wenshan Zhuang and Miao Autonomous Prefecture, Yunnan, China

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surprise at My 17

Gambar
     Zella Evangelic i a gadis remaja yang suka menonton Drama Korea yang mempunyai kebiasaan sering begadang dan kerjanya hanya rebahan tanpa melakukan hal apapun. Akan tetapi ia memiliki 2 sahabat yang selalu mendukungnya di saat susah maupun senang.   Tepat pada   tanggal 17 Oktober   ia memasuki usia 17 tahun. Namun, ia bertemu anak laki-laki misterius, setelah dekat dengannya, laki-laki itu hanya akan membuat Zella menangis.   Zella, gadis itu berangkat sekolah dengan tak bersemangat. Alasannya karena ia tidak cukup tidur, dia menghabiskan malamnya dengan menonton Drakor. Sampai di sekolah, Zella langsung masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya. Teman yang selalu dekat dengan Zella   pun langsung datang menghampiri Zella       Mereka kebingungan karena hari ini Zella tidak bersemangat seperti biasanya.   Keith bertanya ''Ciee yang ulang tahun, kenapa si lemes banget?'' Hellena ikut bertanya, ''Iya nih, kamu lagi ada masalah Zell? Cerita si
Baca selengkapnya

Kamar Misterius di Rumah Berhantu

Gambar
Rumah tua di ujung jalan selalu menjadi misteri bagi penduduk kota kecil itu. Rumah itu telah ditinggalkan selama bertahun-tahun dan disebut-sebut sebagai tempat berhantu. Empat teman, Sarah, David, Lisa, dan Mike, memutuskan untuk menjelajahi rumah itu pada malam Halloween. Rumah Tua di Ujung Jalan Mereka memasuki rumah dengan perasaan sangat gugup, ditemani oleh angin dingin dan suara langkah kaki mereka yang terdengar nyaring di lantai yang rapuh. Mereka memasuki ruang tamu yang berdebu dan sangat berantakan, yang sepertinya tidak ada yang menyentuhnya selama puluhan tahun. Ketika mereka berjalan ke dalam rumah menuju lorong yang gelap, David mendengar suara peluit yang menggema dari sudut ruangan. "Kau mendengarnya juga, kan?" tanya David dengan gemetar. "Jangan biarkan itu mengganggu kita. Mungkin itu hanya angin," kata Sarah mencoba untuk tetap tenang. Mereka mencapai pintu yang membuka ke tangga menuju lantai atas. Tangga itu sendiri terasa rapuh dan bergemer
Baca selengkapnya