Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aksi

Teks Tanggapan: Petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Matahari.

Gambar
 Novel Bulan karya Tere Liye A.       A. I dentitas Buku Judul: Bulan Penulis: Tere Liye Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Kota Terbit: Jakarta Tebal: 400 halaman ISBN: 9786020332949                 Bulan merupakan buku ke- 2 dari serial “Bumi”. Penulis yang telah menghasilkan lebih dari 50 buku ini menghadirkan novel bertema fantasi. Tema yang dihadirkan adalah perihal kelanjutan petualangan Raib, Seli, dan Ali di dunia paralel. Jika dibuku sebelumnya bercerita tentang perjalanan mereka di klan bulan, buku ini menceritakan perjalanan mereka di klan Matahari.   B.     B.   Sinopsis Novel ini dimulai dengan ketegangan. Ali secara terang-terangan menyebutkan bahwa Seli mempunyai kekuatan. Saat istirahat ada ,murid kelas lain yang memberitahu bahwa mereka dipanggil oleh guru Bimbingan Koneseling (BK). Mereka mengira bahwa omongan Ali lah yang menyebabkan mereka dipanggil. Tetapi tanpa disangka, mereka malah bertemu dengan sosok yang mereka tunggu-tunggu. Sosok itu

The Revenge

Gambar
"Aku mengingatnya saat dimana klanku dihabisi dan  kaluargaku dibunuh oleh mereka" "Mereka menghancurkan, menghabisi, memusnahkan seluruh milik kami" "Terlebih keluargaku yang mati dua tahun lalu, dan aku berencana untuk membalaskan dendamku kepada  Grandmaster  sialan itu!" "Karena aku termakan oleh dendam yang membara, dan aku merasa dilahirkan kembali sebagai seorang iblis yang siap untuk menghabisi siapa saja yang menghalangi jalanku" "Tetapi, ini bukanlah tindakan kepahlawanan" 2 Tahun Yang Lalu... “Di dunia ini banyak sekali hal hal yang harus kita terima, dari hal hal yang menyenangkan seperti” “Kebahagiaan, Keluarga, kesuksesan, Kebanggaan sampai Kehormatan” “Kalian tau, itu semua hal hal yang pasti di inginkan oleh semua orang, dan itu pasti hal yang sangat mudah untuk diterima” “Tetapi…” “Kita pun harus bisa menerima hal hal yang menyedihkan dan menyakitkan seperti” “Kematian, Kehancuran, Kemiskinan, Kekalahan, sampai…”