Teks Tanggapan : Bagaimana Kehidupan Nadira?


 

Judul: Nadira

Penulis: Leila S chudori

Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Tebal: 301 Halaman


Konteks Pengarang & Karyanya

   Nama Leila S Chudori sudah banyak didengar orang sebagai penulis. Karya dari Leila S Chudori banyak menggugah emosi pembaca. Karya tulis dari Leila juga banyak mengambil peristiwa politis di era sebelum tahun 2000-an yang berlatar belakang dengan Leila yang juga tumbuh di masa sebelum 2000-an.


Deskripsi Karya & Pengaran

   Buku ini juga ditulis dalam rentang waktu yang lama. Pertama kali dipublikasikan tahun 2009.


Deskripsi Karya (sinopsis)

  Di buku ini menceritakan tentang kehidupan Nadira setelah ibunya dikabarkan meninggal karna bunuh diri. Di buku kumpulan cerpen ini terdiri dari 11 Judul, yang setiap judulnya dapat berdiri sendiri. Di buku kumpulan cerpen ini diawali denan ditemukannya Ibu Nadira dengan keadaan tewas bunuh diri.

   Awalnya Nadira kuat dan tegar tetapi pertahanannya runtuh dan berakhir menangis tersedu-sedu. Ia pun juga ternyata memiliki Kakak perempuan dengan sosok yang egois, ambisius, dan mudah rapuh. Ayahnya pun sama, Nadira pikir Ayahnya kuat, tapi gerak-geriknya seperti membeberkan kedukaannnya.

   Nadira juga berpikir bahwa ia baik-baik saja, tetapi saat ada suatu hal yang membuka lebar hatinya, ia berlaku kelewat batas. Lalu Nadira juga merasakan jatuh cinta, dan ia pikir hanya cinta yang dapat mengeluarkannya dari keterpurukan. Tetapi ternyata bagi Nadira cinta datang dengan tepat, namun terlambat. Kematian ibunya pun mempengaruhi kehidupan pekerjaannya. Nadira bagaikan mayat hidup dan hanya dunia yang berputar mengelinginya.

   Nadira pikir ia harus pulang dan mambuat keputusan, dan menciptakan perubahan. Ia memutuskan untuk membuang kenangan lalu, dan masa lalu, tanpa kisah yang lalu. 


Kelebihan Karya

  • Buku ini disebut-sebut bagaikan hamparan metafora yang membuat pembaca terlena terkagum-kagum dengan cara bertutur beliau yang seperti "memamerkan" pengetahuannya terhadap sastra.
  • Ada beberapa bahasa (di luar Bahasa Indonesia) dan beberapa istilah, tapi kita dapat memahaminya karna diberikan penjelasan dibagian bawah buku.
  • Kita dapat mengetahui beberapa tragedi yang terjadi di tahun 90-an.
  • Dari 11 judul buku kumpulan cerpen ini, Leila dapat menyatukannya & membuat tokoh Nadira nyata.

Kekurangan Karya: 

  • Di balik sampul diberi tahu bahwa buku ini dapat dibaca di usia 15+, tetapi ada beberapa bagian yang menurut saya seharusnya 18+
  • Ada beberapa bagian di narasi lain, yang bertele-tele. 


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surprise at My 17

Gambar
     Zella Evangelic i a gadis remaja yang suka menonton Drama Korea yang mempunyai kebiasaan sering begadang dan kerjanya hanya rebahan tanpa melakukan hal apapun. Akan tetapi ia memiliki 2 sahabat yang selalu mendukungnya di saat susah maupun senang.   Tepat pada   tanggal 17 Oktober   ia memasuki usia 17 tahun. Namun, ia bertemu anak laki-laki misterius, setelah dekat dengannya, laki-laki itu hanya akan membuat Zella menangis.   Zella, gadis itu berangkat sekolah dengan tak bersemangat. Alasannya karena ia tidak cukup tidur, dia menghabiskan malamnya dengan menonton Drakor. Sampai di sekolah, Zella langsung masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya. Teman yang selalu dekat dengan Zella   pun langsung datang menghampiri Zella       Mereka kebingungan karena hari ini Zella tidak bersemangat seperti biasanya.   Keith bertanya ''Ciee yang ulang tahun, kenapa si lemes banget?'' Hellena ikut bertanya, ''Iya nih, kamu lagi ada masalah Zell? Cerita si
Baca selengkapnya

Kamar Misterius di Rumah Berhantu

Gambar
Rumah tua di ujung jalan selalu menjadi misteri bagi penduduk kota kecil itu. Rumah itu telah ditinggalkan selama bertahun-tahun dan disebut-sebut sebagai tempat berhantu. Empat teman, Sarah, David, Lisa, dan Mike, memutuskan untuk menjelajahi rumah itu pada malam Halloween. Rumah Tua di Ujung Jalan Mereka memasuki rumah dengan perasaan sangat gugup, ditemani oleh angin dingin dan suara langkah kaki mereka yang terdengar nyaring di lantai yang rapuh. Mereka memasuki ruang tamu yang berdebu dan sangat berantakan, yang sepertinya tidak ada yang menyentuhnya selama puluhan tahun. Ketika mereka berjalan ke dalam rumah menuju lorong yang gelap, David mendengar suara peluit yang menggema dari sudut ruangan. "Kau mendengarnya juga, kan?" tanya David dengan gemetar. "Jangan biarkan itu mengganggu kita. Mungkin itu hanya angin," kata Sarah mencoba untuk tetap tenang. Mereka mencapai pintu yang membuka ke tangga menuju lantai atas. Tangga itu sendiri terasa rapuh dan bergemer
Baca selengkapnya