Teks Tanggapan : Carilah Ilmu Walau Sampai Ke Negeri China

     

https://id.wikipedia.org/wiki/Negeri_5_Menara_%28film%29

 

Judul : Negeri 5 Menara

Penulis : Ahmad Fuadi

Kota Terbit : Jakarta

Cetakan 1 : Juli 2009

Tebal Buku : 423 halaman   

            Buku Negeri 5 menara ini, ditulis oleh Ahmad Fuadi. Ia adalah seorang jurnalis yang mendapatkan 8 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Novel ini terinspirasi dari kisah nyata Ahmad Fuadi yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor. Cerita yang disajikan pengarang mengenai kehidupan anak pesantren yang datang dari desa dan rela menyebrang pulau demi mematuhi perintah ibunya untuk masuk sekolah agama yang berada di pelosok Jawa Timur. Selama menuntut ilmu, dia mempunyai teman yang berbeda daerah dan pulau.

            Pada awal kisah novel ini, pengarang menceritakan bagaimana kehidupan dan kondisi lingkungan saat dia berada di Amerika Serikat. Yang pada topik awal novel menyampaikan bahwa “ Di ibu kota Amerika Serikat sedang turun salju.” yang mengajak kita ke kehidupannya saat berada di Amerika Serikat. Cerita berlanjut pada momen kelulusan di Madrasah Tsanawiyah sekolah Alif sebelum masuk pesantren. Di sana Alif mendapatkan nilai ujian yang cukup tinggi dan masuk 10 besar di Kabupaten Agam.

            Nilainya yang tinggi menjadi tiket baginya mendaftar ke SMA yang diinginkan. Tetapi Amaknya tidak setuju apabila Alif masuk ke SMA. Beliau lebih setuju apabila Alif masuk ke sekolah agama. Alif disitu menolak dan mengurung dirinya didalam kamar. Tiga hari berlalu, keinginan Amak goyah kemudian surat dari Pak Etek Gindo datang, yang berisi saran untuk Alif bersekolah di Pondok Pesantren Madani, Jawa Timur. Karena Pak Etek punya banyak teman di Mesir yang lulusan Pondok Madani, Jawa Timur. Mereka pintar-pintar berbahasa Arab dan Inggris dengan fasih.

            Tepat di hari ke empat, Alif putuskan nasibnya dengan setengah hati. Alif memutuskan untuk melanjutkan ke Pondok Pesantren meskipun ini keputusan setengah hatinya. Setelah meminta izin kepada Amak dan Ayah, Alif bersiap untuk berangkat ke Jawa Timur karena pendaftaran ditutup 4 hari lagi. Alif dan Ayahnya berangkat menuju Pondok Pesantren Gontor dari Bukittinggi. Di perjalanan menuju Jawa Timur Ayah dan Alif menggunakan bus yang penuh dan tempat duduk yang keras. Di perjalanan malam kedua, bus nya sampai di bagian lintas Sumatera yang mengular, memilin perut dan membuat mata nanar. Hingga 3 butir antimo Alif minum dan kulit limau dia jajal kan didepan hidung. Tapi tetap saja dia mual dan Alif membuka plastik kresek lebar-lebar untuk menampung isi perutnya yang keluar.

    Beberapa saat kemudian bus yang ia tumpangi bergetar dan oleng. Roda belakangnya pecah ditengah hutan rimba gelap gulita. Disaat itu Alif berfikiran negatif apa yang akan terjadi. Namun, bus tersebut dapat melanjutkan perjalanan nya kembali dan langsung menuju pelabuhan penyebrangan feri di Bakauheuni karena sudah mepet dengan waktu pendaftaran murid baru. Hari pertama Alif berada di Pondok Pesantren Madani langsung ditakjubkan dengan 'mantra' man jadda wajada yang membuat Alif bersemangat kembali untuk menuntut ilmu di Pondok Madani. Selama di Pondok Pesantren Alif berteman dengan 5 santri lainnya yang berbeda daerah, yaitu Raja lubis, Said Jufri, Dulmajid, Atang, dan Baso, tetapi Baso memutuskan keluar dari Pondok Pesantren karena masalah ekonomi dan keluarga. Hal itu membuat semangat teman yang lain untuk meraih mimpinya setelah lulus.

 Kelebihan

1. Jalan Cerita yang Menarik

    Cerita yang disajikan dalam novel ini sangat detail dalam menyampaikan cerita. Setiap kejadian yang beliau jelaskan dengan sangat detail hingga peristiwa kecil yang ada tersampaikan dengan baik. Sehingga dapat terbayangkan bagaimana lika-liku kehidupan di pesantren yang tidak mudah. Dari melanggar peraturan pesantren yang ada sehingga harus menjalankan hukuman. Contohnya " Mereka melanggar peraturan untuk pergi ke masjid pada pukul lima namun mereka masih berjalan menuju asramanya sambil membawa lemari yang mereka beli. Pada saat sudah dekat dengan asrama mereka bertemu petugas yang biasa di panggil Tyson. Dia adalah petugas keamanan. Mereka ketahuan belum pergi ke masjid sehingga mereka diberikan hukuman dengan berbaris bersaf lalu menjewer kuping satu sama lain.

     Karena Novel ini terinspirasi dari kisah nyata, kejadian yang terjadi dialami pengarang. Meskipun tidak semua. Sehingga banyak cerita yang dapat beliau sampaikan dengan baik dan menarik. Meskipun cerita tersebut tidak sepenuhnya berasal dari kisah nyata yang dialami pengarang. 

2. Kata Penggambaran Suara yang Baik

    Suara lingkungan sekitar yang digambarkan dalam berupa kata dapat sama dengan aslinya. Sehingga para pembaca dapat merasakan suasana asli yang pengarang sampaikan. Ini tidak mudah untuk penulis. Akan tetapi, Ahmad Fuadi yang berprofesi sebagai jurnalis dapat menyampaikan dengan jelas. Suara yang dimaksud dapat dipahami oleh pembaca. Contohnya seperti suara angin, suara benda terjatuh, dan suara pintu.

3. Terdapat Penjelasan Terhadap Kata Asing

    Dalam novel ini terdapat kata asing. Katanya beragam yaitu bahasa daerah, arab, dan lain sebagainya. Yang saya tahu dari buku lain yang pernah saya baca mereka tidak menjelaskan atau memberi tahu arti dari kata atau pun kalimat tersebut. Dalam novel ini pengarang menyadari bahwa banyak kata yang tidak semua orang mengerti. Maka dari itu, Ahmad Fuadi menyantumkan penjelasannya pada bagian bawah halaman dengan diberi penomoran. Hal itu dapat memudahkan para pembaca untuk mencari dan mengetahui kata asing. Kelebihan ini menjadi poin plus bagi pengarang karena pengarang peduli kepada para pembacanya sehingga dia melampirkan nya dengan jelas. Dan kita dapat mengenal bahasa daerah lain.     

4. Mengajarkan Kita Kepada Toleransi

    Pesan dari novel ini sangat penting karena di zaman sekarang terdapat rasisme terhadap teman yang berbeda daerah, suku, agama, dan ras. Novel ini sangat keren karena kita dapat belajar bagaimana menghargai teman yang berbeda daerah yang tentunya terdapat perbedaan di antara mereka. Mereka dapat bersatu dalam keberagaman itu hingga akrab satu sama lain dan perbedaan itu mereka jadikan sebagai konsep pementasan. Itu hal menarik yang saya temukan. Ternyata perbedaan itu dapat membawa dampak positif.

5. Dapat Dibaca Oleh Banyak Orang

    Topik dalam Novel ini mengenai perjalanan hidup yang di mana perjalanan yang ada dalam novel ini dapat dilakukan/ diterapkan oleh kita semua dan tidak ada unsur negatif didalamnya. Membuat novel ini dapat dibaca oleh banyak kalangan seperti anak remaja, dewasa, generasi tua dan masih banyak lagi. Dengan pengambilan topik yang baik buku yang pengarang buat dapat dibaca oleh banyak kalangan tanpa terhalang usia. 

6. Bahasa yang Dapat di Mengerti

    Disini penulis menggunakan bahasa deksriptif yang dapat dimengerti. Sehingga menyebabkan para pembaca tertarik untuk melanjutkan membaca dan menantikan karya baru yang selanjutnya dari Ahmad Fuadi. 

Kekurangan 

1. Adanya Cerita Masa Lalu Pengarang

    Untuk bagian ini mungkin tujuan pengarang untuk mengajak para pembaca kepada kisah hidup & profesi sang pengarang. Tetapi alangkah baiknya jika cerita tentang masa lalu tersebut tidak perlu dimasukkan karena tidak ada keterkaitannya degan inti cerita. Yang di mana inti cerita tersebut menceritakan kehidupan anak pesantren yang penuh cobaannya. Dan jika masa lalu pengarang dimasukkan topiknya tidak nyambung.

2. Terdapat Bahasa dan Istilah yang Tidak Diterjemahkan

    Meskipun secara garis besar kata atau bahasa asing sudah banyak diterjemahkan akan tetapi masih ada bahasa dan istilah yang tidak diterjemahkan oleh pengarang. Ini bisa menjadi evaluasi bagi pengarang dan team agar lebih teliti dalam proses pengeditan isi novel agar para pembaca mengetahui bahasa, kata, atau pun kalimat yang jarang diketahui oleh orang yang asing kepada kata tersebut. Contohnya: encouragement, suasana temaram, dan terang-terang tanah dan lain-lain. 

3. Alur yang Cepat Berubah

    Walaupun cerita yang cukup detail tetapi alur dari novel ini cepat berubah. Sehingga kita tidak mengerti bagaimana kelanjutannya dari alur tersebut. Lebih baik alur cerita lebih konsisten agar para pembaca dapat fokus dalam membacanya dan lebih seru dibaca.

Novel ini dapat menjadi favorit bagi banyak orang yang membutuhkan motivasi dan membangunkan semangat nya kembali untuk meraih mimpi besar yang harus mereka kejar. Dengan amanat yang di bungkus dalam cerita kehidupan anak pesantren.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surprise at My 17

Kamar Misterius di Rumah Berhantu

Dari Haksa: Untuk Nibiru.