Teks Tanggapan Novel Catcher In The Rye: Ketika Buku Dapat Membunuh

  Ketika Buku Dapat Membunuh: Tanggapan Catcher In The Rye 

Oleh: Michael Suhardja IX-G, 17

Konteks


Judul : The Catcher In The Rye
Penulis : J.D. Salinger / Jerome David Salinger
Penerbit : Little, Brown and Company (1951)
Tebal : 270 Halaman (Dapat bervariasi)

Sinopsis

      Catcher In The Rye menceritakan tentang serangkaian kejadian yang dialami oleh seorang narator, yaitu seorang remaja berusia 16 tahun berama Holden Caulfield. Atau lebih spesifiknya pengalaman Holden selama 2 hari setelah ia baru dikeluarkan dari sekolahnya. Dipenuhi rasa kebingungan,amarah, dan rasa malu, ia mengelilingi Amerika dan mencoba mencari suatu 'kebenaran' di tengah dunia orang dewasa yang dipenuhi dengan kebohongan dan kemunafikan.

Latar belakang pengarang

Catcher In The Rye dan pengarangnya J.D. Salinger merupakan figur yang prominen di dalam dunia sastra terutama sastra literatur Inggris klasik. Buku ini mempunyai sejarah yang menarik baik di dalam atau di luar lingkup sastra, karena telah berkaitan dengan beberapa penembakan dan pembunuhan yang terjadi setelah novel ini dirilis, salah satunya adalah pembunuhan John Lennon dan percobaan pembunuhan presiden Amerika Serikat ke 40, Ronald Reagan. 

Jerome David Salinger lahir di New York tahun 1919 J.D. Salinger sendiri keluar masuk beberapa sekolah sebelum akhirnya ia masuk ke dalam sebuah kelas menulis di Columbia University, sambil menerbitkan karya pertamanya, "The Young Folks" di Story Magazine. Tidak lama kemudian, majalah ternama 'The New Yorker' melirik dan menerbitkan beberapa karyanya seperti, "A Perfect Day For Bananafish" dan "Slight Rebellion Off Madison", ya itu sebuah versi awal dari cerita Holden Caulfield yang beliau terbitkan pada tahun 1941. Setelah menghabiskan beberapa waktu di Eropa, Salinger kembali ke New York untuk mulai menulis novel signaturnya, "Catcher In The Rye". Catcher In The Rye pun terbit pada tahun 1951 dan langsung menjadi salah satu buku best seller karena tokoh utama dan penggunaan profanitas di dalamnya. Mengikuti kesuksesan ini, Salinger berpindah ke rumahnya di New Hampshire Dan hidup secara privat sampai beliau tutup usia pada tahun 2010, berusia 91 tahun.

Deskripsi karya

Karya Catcher In The Rye ini menggambarkan secara rinci kondisi sosial dunia remaja dan dunia dewasa melalui sudut pandang sang tokoh utama, yaitu seorang remaja berusia 16 tahun yang baru saja dikeluarkan sekolahnya akibat performanya yang kurang bagus. Novel ini penuh akan tema-tema seputar perkembangan remaja, alienasi, kesehatan mental, dan kritik terhadap kondisi dan status sosial pada era 1940-an.

Cerita ini diawali dengan Holden caufield menceritakan ulang tentang pengalamannya beberapa waktu yang lalu saat ia dikeluarkan dari sekolahnya. Holden sendiri lahir dari keluarga yang berkecukupan, ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kakaknya, D.B. merupakan seorang pekerja seks yang lalang buana di Hollywood. Sementara adik terkecil dan satu-satunya adik perempuannya bernama Phoebe yang kini menduduki bangku kelas 4 sekolah dasar. Adiknya yang pertama, Allie, meninggal ketika Holden baru berusia 13 tahun.

Di malam ia dikeluarkan sekolah ia pergi menemui salah satu gurunya, Mr. Spencer. Mr. Spencer berkata bahwa sebenarnya Holden memiliki potensial namun sayangnya ia dikeluarkan sekolah karena ia jarang memasuki kelas dan mengerjakan tugasnya. Setelah berbicara panjang lebar dengan Mr. Spencer, Holden kembali ke asramanya untuk membereskan barang-barangnya. Di asrama ia bertemu dengan Ackley dan Stradlater, teman sekamarnya dan walaupun ia telah menghabiskan waktu di sekolah ia tidak pernah bisa menyukai mereka, atau siapapun di sekolahnya. Holden berpikiran bahwa walau sebetapa baiknya seseorang itu, mereka pada akhirnya akan menunjukkan sifat aslinya yang busuk.

Singkat cerita Holden mempelajari bahwa Stradlater sedang berkencan dengan seorang gadis yang pernah ia kencani. Mendengar kabar, ini Holden naik pitam dan masuk ke dalam pertengkaran dengan Stradlater. Babak belur dan penuh amarah Holden bergegas pergi dari asrama.

Di sebuah kereta Holden bertemu dengan ibu dari teman sekolahnya yang dulu bersama di suatu sekolah, Morrow adalah namanya. Ibu Morrow menceritakan tentang betapa baik dan sensitifnya anaknya itu, hal ini membuat Holden sinis karena kenyataannya anaknya jauh berbanding terbalik dari yang diceritakan ibunya.

Karena tidak ingin mengecewakan ibunya, Holden memutuskan untuk berdiam di sebuah hotel untuk beberapa waktu. Namun di hotel Holden merasa kesepian maka dari itu ia pergi ke sebuah klub dan mencoba mendekati beberapa wanita. Namun, Holden terlanjur merasa jijik kepada wanita-wanita tersebut maka ia memutuskan untuk kembali ke hotel.

Di hotel ia bertemu dengan sesosok pelayan yang menawarkan pelayanan seorang gadis pekerja seks, 5 dollar untuk sekali dan 15 dollar untuk semalaman penuh. Holden sendiri tidak berpikir panjang, ia menerima tawaran tersebut. Ia menunggu di kamar hotelnya hingga sang gadis datang namun saat hendak berganti Holden tiba-tiba merasa sangat depresi dan meminta si gadis agar tidak bersetubuh dengannya. Malam pun menjemput dan saat si gadis hendak pulang ia meminta bayaran 10 dollar, Holden hanya memberinya 5.

Subuh menjelang, tiba-tiba Maurice, sang pelayan datang dengan si gadis untuk meminta sisa uang yang belum dibayarkan Holden. Holden pun meledak dan berusaha melawan si pelayanan dan berujung dengannya tersungkur kalah di lantai. Di lantai, babak belur, kesakitan, dan dipenuhi rasa amarah, sedih, serta malu Holden memikirkan tentang melakukan bunuh diri di situ juga dengan cara melompat dari jendela hotelnya.

Merasa kalah, Holden berlanjut berjalan mengelilingi New York untuk mengisi kesepiannya. Di sepanjang jalan ia memikirkan tentang adiknya Allie yang meninggal dalam sebuah kecelakaan. Holden ingin terus berjalan dan "menghilang" dari muka bumi, seperti Allie. Tapi sebelum itu ia ingin mengunjungi adiknya yang paling kecil ke sebuah karnaval sebelum ia mengakhiri segalanya. Di perjalanan ia pun membeli sebuah album musik sebagai hadiah untuk adiknya, namun album tersebut pecah di tengah perjalanan.

Melihat adiknya bermain dengan girang menghancurkan hati Holden, ia menyadari bahwa Holdenlah satu-satunya kakak yang ada untuk adiknya setelah Allie meninggal dan D.B. Pindah ke Hollywood. Dan secara bersamaan adiknya adalah satu-satunya orang yang ia sayangi, karena segala hal yang ia sayangi dan semua orang yang ia cintai berbalik mengkhianatinya. Semua, kecuali adik kecilnya. Di taman bermain, Holden memberikan topi merah favoritnya kepada adiknya dan menyaksikannya berputar dan berputar dan berputar dan berputar mengendarai sebuah komedi putar di bawah hujan yang deras. 


Kekurangan buku

Buku Catcher In The Rye ini mempunyai alur yang menurut saya kurang jelas, dengan tokoh utama yang lalang buana tanpa arah dan karakter-karakter yang sekilas datang dan pergi tanpa alasan atau signifikansi yang jelas terhadap cerita yang ingin disampaikan. Dan dalam segi struktur pula cerita ini cenderung terlihat membingungkan tanpa konflik atau antagonis utama yang dapat dijadikan patokan. Buku ini juga menggunakan 'slang' atau bahasa dan istilah-istilah gaul dari tahun 1950an yang terkesan membingungkan bagi beberapa pembaca (saya sendiri) tanpa adanya suatu arahan atau referensi terhadap istilah tersebut. Penggunaan kata-kata vulgar dan tema-tema gelap seperti seks dan bunuh diri yang bisa saja dirasakan sebagai suatu ajakan bagi pembaca (terutama kaum remaja) untuk membangkang. 

Kelebihan buku

Cerita Catcher In The Rye adalah sebuah cerita yang sederhana namun dengan karakter-karakter yang kompleks dan rumit. Buku ini dapat disederhanakan sebagai perjalanan seorang Holden untuk mencari jati dirinya di dunia dewasa yang dingin dan kejam, di perjalanan ini ia bertemu dengan berbagai karakter, mulai dari figur guru, ibu-ibu berusia lanjut, teman-teman sekolahnya, biarawati, pengendara taksi, semua memiliki watak dan alasan yang beragam. Namun semua karakter tersebut beradu-padu untuk menonjolkan sebuah pesan tentang moralitas dunia dewasa di masa modern dan juga untuk menonjolkan sang karakter utama dalam dilemma remajanya.

Ada banyak aspek yang dapat disukai dari buku ini, tapi salah satu yang menonjol adalah aspek sudut pandang buku yang diambil dari sudut pandang 'unreliable narrator' atau narator yang tidak dapat diandalkan. Karena Holden selama panjangnya buku ini terus-menerus memberi sudut pandang yang suram, menyedihklan, dan menjijikan tentang latar dan karakter yang hadir di buku ini, bahkan terkadang sampai cakupan pesimisme ekstrim. Ini adalah hal yang sangat menarik perhatian dari buku ini. hal ini menunjukan sebarapa jauh efek gangguan jiwa (dalam konteks ini, depresi) dapat merubah pandangan dan sikap suatu orang.

Latar tempat dan suasana kota New York di tahun 1950an juga berperan penting sebagai latar belakang penulisan karya sastra ini, walaupun mungkin terasa alien atau aneh bagi pembaca di masa kini (terlebih bagi saya yang tidak pernah hidup di Ameirka) untuk merasakan suatu hubungan tertentu dengan latarnya. Namun, kondisi dan problematika sosial yang disajikan dalam buku ini masih terasa relevan bagi orang dewasa, remaja, dan sejenisnya. Hal-hal seperti pergaulan bebas, penggunaan alkohol dan narkoba, budaya konsumerisme, agama, alienasi, dan masalah-masalah sosial lainnya yang membuat buku ini menjadi sebuah buku klasik dengan pesan yang masih relevan walau usianya yang sudah tua.

Saya rasa salah satu alasan mengapa buku ini masih sangat sering dibicarakan dikalangan pembaca-pembaca masa kini ialah tokoh remaja utamanya dan cerita yang ia sajikan dengan bahasanya tersendiri. Novel J.D. Salinger ini adalah panggilan untuk membangunkan semua remaja dan dalam arti tertentu, merupakan bacaan yang menginspirasi karena mengirimkan pesan bahwa kita semua harus tetap berharap dan setia pada diri kita sendiri. Remaja dapat memahaminya karena tema pemberontakan, identitas, dan kemandiriannya yang kompleks. Buku ini sebenarnya ditulis untuk kalangan dewasa, tetapi saya sarankan anda membacanya sebelum sebelum anda beranjak dewasa, jika tidak, mungkin anda akan merasa ingin memukul Holden atas kecerobohan-kecerobohan yang ia perbuat di buku ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surprise at My 17

Kamar Misterius di Rumah Berhantu

Dari Haksa: Untuk Nibiru.